Kata-kata inspirasi ini saya ambil dari Schopenhauer.

Wajar kalau orang mempunyai kebutuhan untuk diakui. Ketika melihat teman memperoleh prestasi, kita juga sering berkata, "saya juga bisa". Kata-kata ini seringkali tidak hanya disimpan untuk diri sendiri tetapi diungkapkan kepada orang lain. Mengapa? Kita ingin orang lain tahu dan mengakui bahwa saya juga berarti. "Kalau ada kesempatan dan keberuntungan yang sama, saya juga bisa."

Menjadi sesuatu yang tidak wajar atau tidak berbudaya ketika keinginan untuk diakui ini terungkap dalam bentuk negatif, yaitu mengejek dan menjelek-jelekkan.
"Dia naik jabatan khan karena bisa mengambil hati boss."
"Main suap dia ..."
Ejekan seperti itu atau yang sejenisnya mengungkapkan hal yang sama. Saya juga berarti. "Saya tidak naik jabatan atau meraih prestasi itu, tapi khan saya tidak melakukan hal buruk seperti dia!"

Apa yang terjadi kemudian? Mungkin saja orang mendengar kata-kata ejekanmu akan mengiyakan bahkan menambahi. Dia orang yang sama denganmu. Mencari nama dengan menjatuhkan reputasi orang lain. Semacam pembunuhan karakter.

Sebaliknya pasti ada orang yang justru akan langsung mengarahkan perhatian kepada pribadimu. Bukan dengan respek tetapi malah jijik. Kamu sudah salah langkah: membuka sendiri sisi kasar dan irasional dari pribadimu. Orang yang senang bergosip sulit dipercaya.

Begitulah, menyalahkan dan menjelek-jelekkan orang besar (berprestsi) bukan cara yang tepat untuk mengatakan bahwa dirimu juga penting. Buktikan saja dengan kemampuan dan ciri khas pribadimu sendiri ... Orang akan menghormatimu.
Add to Cart
For PDF pattern only. The file will send directly to your email. Including the instruction sheet detailing color of fabric, sizes, a complete color listing (number of skeins to purchase)


info harga terbaru dan harga paket (kits) silahkan hubungi:
masdriyo@gmail.com
Whatsapp chat | Messenger
Send pictures to convert