kisah inspiratif di bawah ini ditulis oleh Lisa Andriani, yang di sela kesibukannya berjanji akan menyumbangkan tulisan-tulisan di blog ini. Aslinya tulisan ini dimuat dalam blog Dorama4life. Selamat membaca.

Waktu itu umurku 14 tahun, aku masih duduk di kelas 2 SMP. Masa-masa paling berat bagi masa remajaku. Pengalaman traumatis, perubahan bentuk tubuh yang demikian cepat, dan senyawa-senyawa kimia yang mulai bekerja, membuat hari-hariku terasa berat. Aku ingat aku naksir seorang cowok di sekolah kami, namun karena dia begitu ‘high’ aku setengah mati berusaha memendam perasaan itu. Ditambah lagi bisnis ayahku yang sedang terpuruk, sampai-sampai kami sekeluarga hanya makan sayur bening setiap hari dan hidup hampir-hampir vegetarian. Ibuku juga sering bercerita (curhat mungkin) mengenai susahnya perekonomian keluarga, juga mulai terjadi pertengkaran-pertengkaran kecil di rumah. Tentu saja nilaiku drop. Aku yang biasanya bisa menghuni 5 besar di kelas, kini tiba-tiba menyentuh peringkat 20an.

Aku stress, selama ini aku selalu merasa aku adalah anak perempuan jelek, gendut, itik buruk rupa, yang berolahraga pun sering kikuk. Teman pun aku hampir tidak punya, belum lagi ada anak perempuan lain yang namanya sama denganku, namun dia begitu cemerlang, cantik dan supel dan memiliki banyak sekali teman. Aku benar-benar tidak bahagia, ditambah lagi aku tak punya uang dan sekarang kualitas otakku yang selama ini kubanggakan pun sudah runtuh. Mungkin kalian pernah merasakan masa-masa berat seperti ini juga pada suatu masa? Saat-saat dimana kalian merasa benar-benar tidak ada harganya sebagai manusia, sendirian, dan tanpa masa depan. Ketika wali kelasku menanyakan mengapa nilaiku terjun bebas, aku hanya bisa menjawab dengan diam, namun setelah di rumah aku menangis.

Hiburanku hanya menghabiskan hari- hari dengan mengurung diri di rental buku milik ayahku, membaca apa saja. Maka itu, jika guru bahasa Indonesiaku menugaskan kami membuat tulisan atau puisi, aku tidak terlalu banyak kesulitan karena mungkin dari kebiasaanku membaca, dan menulis buku harian untuk curhat (aku anak yang sangat pendiam sehingga untuk curhat pun tidak bisa langsung pada orang lain, bahkan kepada ibuku sendiri). Aku ingat saat itu ada tugas membuat puisi, dan
sekaligus aku mencurahkan kekesalanku pada pelajaran, dalam puisi yang berjudul “Matematika” itu. Tak disangka Guru Bahasa Indonesiaku memberi nilai tinggi untuk puisi yang aku sendiri menilainya sebagai karya yang asal-asalan. Beliau hanya memberi nilai 75 untuk 3 puisi yang dibuat 3 anak. Keduanya anak cowok, dan hanya aku yang cewek (selama ini Guru BI-ku tersebut agak pelit pujian pada anak perempuan). Ia membahas puisiku di depan kelas, dan gara-gara itu ia menghafal namaku. Astaga, jarang lho ada guru bisa menghafal namaku, saking pendiamnya aku. ia menyarankan agar aku terus berlatih menulis.

Karena hal itu aku jadi bersemangat lagi dalam hidupku, karena paling tidak aku merasa aku bisa melakukan sesuatu. Aku bisa menulis, aku bisa menulis, dan tulisanku dinilai bagus! Inilah inspirasi bagi kelanjutan hidupku. Kenapa aku bercita-cita jadi penulis? Karena waktu itu kupikir aku hanya bisa malakukan itu, aku suka menulis, dan menulis untuk hidup bagiku adalah bayangan yang menyenangkan. Kenyataan selanjutnya adalah mengapa aku menjadi seperti sekarang, dokter, kenapa aku bekerja di depkes, sama sekali tak terbayang waktu itu. Hanya jelas saja, kata-kata pujian dari guru BI tersebut yang melecut semangatku untuk bangkit, untuk menjadi seseorang, untuk menunjukkan pada dunia bahwa aku ada, dan karena itu aku berusaha semaksimal mungkin. Aku mungkin tidak bisa menjadi seperti sekarang tanpa kata-kata penyemangat dan perhatian dari Anda, Bu Guru. Sampai sekarang aku masih sangat mengahargai ucapan Anda, walau entah dimana Anda berada sekarang.

Dedicated to my ex Indonesian language teacher : Ms. Irmina….
Thank you so much…. without your words I couldn’t be ME now….

NB: Untuk semua orang, jika Anda merasa perlu dan terdorong untuk menghargai hasil karya seseorang ungkapkan saja dengan jujur, mungkin sepatah atau dua kata pun, itu akan menjadi motivasi bagi orang bersangkutan. Anda tidak akan tahu apa akibat dari kata-kata atau perbuatan Anda yang menurut Anda mungkin hanya kecil dan sekedarnya. Anda tidak akan bisa mengetahui sejauh mana hal itu mengubah hidup seseorang. jadi usahakan semuanya adalah kata-kata dan perbuatan positif yah^^…..
Add to Cart
For PDF pattern only. The file will send directly to your email. Including the instruction sheet detailing color of fabric, sizes, a complete color listing (number of skeins to purchase)


info harga terbaru dan harga paket (kits) silahkan hubungi:
masdriyo@gmail.com
Whatsapp chat | Messenger
Send pictures to convert